Me and Mom |
Salah satu legalitas hadis terkait status kemuliaan ibu adalah
sebuah kisah tentang seorang pria datang kepada bagindan nabi dan bertanya
kepadanya:“Siapa manusia yang paling berhak mendapatkan perlakuan baikku,
wahai rasulullah? Beliau menjawab: “Ibumu”. Ia tanya lagi: “Lalu
siapa lagi?” Beliau menjawab: “Ibumu”, Ia tanya lagi: “Lalu siapa
lagi?”, nabi menjawab: “Ibumu”, kemudia ia tanya lagi: “Lalu
siapa lagi?” nabi baru menjawab: “Ayahmu”.
Hadis lain yang
menceritakan kemuliaan seorang Ibu adalah kisah seorang lelaki yang datang
kepada nabi sembari mengatakan: “Wahai rasulallah, saya berkeinginan untuk
ikut perang dan sekarang saya datang untuk bergabung dengan Anda”. Nabi menjawab:
“Apakah kamu punya ibu?” . Lelaki itu menjawab: “Iya (punya)”. Kemudian
nabi berkata: “Tetaplah bersamanya. Sesungguhnya sorga berada di kedua
telapak kakinya”.
Dalam tradisi sebelum Islam di sana mengabaikan kemuliaan
ibu, keberadaan ibu tidak pernah dianggap. Kemudian Islam datang dan
mengajarkan etika bagaimana cara memperlakukan orang tua, paman dan tante. Ada
sebuah hadis yang menjelaskan tentang itu, yaitu kisah seorang lelaki yang
datang kepada nabi sekalian berkata: “Sesungguhnya
saya telah berbuat dosa. Bagaimana saya harus bertaubat?”. Beliau menjawab:
“Apakah kamu mempunyai ibu?”, ia menjawab: “Tidak”, kemudian nabi
bertanya: “Apakah kamu punya tante?”, ia menjawab: “Iya”,
kemudian nabi mengatakan: “Berbuat baiklah kepadanya”.
Hal yang menakjubkan dalam Islam adalah perintah berbuat
baik kepada seorang ibu meskipun ibu tidak beragama Islam. Pernah suatu ketika
Asma binti Abi Bakar bertanya kepada nabi terkait interaksi yang ia lakukan dengan
ibunya yang bukan seorang Muslimah (musyrik), kemudian nabi menjawab: “Iya,
bersilaturrahmilah dengan ibumu”.
Salah satu cara Islam memberikan kedudukan mulia terhadap ibu
adalah menjadikan ibu sebagai pihak yang berhak mengasuh anak-anaknya daripada seorang ayah. Ada sebuah kisah seorang
perempuan yang telah ditalak suaminya sedangkan hak asuh anaknya hendak diambil
mantan suaminya. Melihat kejadian ini, nabi berkata: “Kamu yang paling
berhak terhadapnya selama kamu belum menikah”. Demikianlah bukti Islam memberikan
perlakukan mulia kepada seorang Ibu. Selamat hari ibu!!
EmoticonEmoticon